I WAYAN MERTAYASA, S.Pd., M.Pd TERUS BERGERAK MENGGELORAKAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI MASYARAKAT KABUPATEN KARANGASEM


Pemuda yang disapa akrab Yan Merta ini memang sangat fokus dan konsisten menyelenggarakan Program Pendidikan berbasis masyarakat. Pemiliki Nama Lengkap I Wayan Mertayasa, S.Pd., M.Pd, memang acapkali sering terlibat dalam kegiatan Pengabdian pada masyarakat khususnya di Bidang Pendidikan Masyarakat. Pendiri maupun Pelopor Yayasan Pendidikan Amertha Yulia Ganesha itu mengakui, merasa terpanggil untuk terus berbuat dan mengabdikan diri di masyarakat. Ia menyadari kemajuan suatu daerah akan sangat terlihat jika sebagian besar masyarakat yang ada di dalamnya berpendidikan. Jika kita lihat dan telusuri di masyarakat beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat tidak bersekolah antara lain: 1) Karena terbentur Faktor Biaya, 2) Karena Drop Out/Kesalahan yang dilakukan waktu bersekolah, 3) Terjerat kasus hukum, 4) dan lain sebagainya.
Melihat faktor-faktor tersebut, masih terlihat secercah harapan yang bisa dilakukan, untuk membantu masyarakat yang mengalami kendala seperti faktor tersebut di atas. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan Memberikan akses layanan Pendidikan Berbasis Masyarakat. Artinya Pendidikan masyarakat yang bisa diikuti dan melayani seluruh lapisan masyarakat. Terlepas dari faktor umur, pendidikan, status sosial, kaya/miskin, dan lain sebagainya. 
Melalui Yayasan Pendidikan yang dikelola dengan beberapa Program yang memang dirancang agar dapat membantu Masyarakat, terutama yang mengalami permasalahan di Bidang Pendidikan. Yan Mertayasa optimis akan mampu membantu Pemerintah dalam Pemberantasan Angka Buta Aksara, Mendukung Gerakan Wajib Belajar 12 Tahun, mendukung gerakan Masyarakat Kompeten dan yang paling penting adalah mampu memberikan life skill/keterampilan kepada masyarakat agar dapat membuka lapangan pekerjaan, sehingga dapat menekan Pengangguran di Kabupaten Karangasem. 
Adapun beberapa Program yang digagas oleh I Wayan Mertayasa antara lain: Pendidikan Keaksaraan yang meliputi program Keaksaraan Dasar. Program Keaksaraan Dasar merupakan Program paling dasar untuk memperkenalkan calistung kepada masyarakat. Sasarannya adalah masyarakat yang buta aksara. Kita ketahui, Kabupaten Karangasem merupakan daerah dengan angka buta aksara terbesar di Bali (selain Singaraja, dan Bangli) jadi beberapa wilayah di Kabupaten Karangasem, masih termasuk Zona Merah untuk Kasus Buta Aksara. Setelah diberikan kegiatan Calistung, masyarakat yang buta aksara diharapkan mampu Lulus dan mendapatkan Sertifikat SUKMA (Surat Keterangan melek Aksara) sebagai bukti, bahwa mereka sudah menguasai Calistung dasar, dan menghapus predikat Buta Aksara dari diri mereka. Apakah cukup dengan SUKMA saja. BELUM! setelah selesai menempuh pendidikan keaksaraan dasar, akan dilanjutkan dengan kegiatan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) atau kegiatan Multi Keaksaraan. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan Keaksaraan Dasar yang dilakukan. KUM atau Multi adalah kegiatan keaksaraan yang ditambah dengan pemberian life skill/Keterampilan. Keterampilan yang diberikan biasanya disesuaikan dengan potensi dan kearifan lokal yang ada di daerah tersebut, sehingga masyarakat tidak usah khawatir dalam mencari bahan pokok/bahan baku untuk membuat keterampilan yang dibelajarkan. 
Setelah LULUS masyarakat akan diberikan SUKMA-Lanjutan (Sukma L), sehingga masyarakat sudah memiliki kemampuan calistung dan keterampilan untuk membuka usaha/bekerja.
Nah barulah setelah mengantongi SUKMA L masyarakat bisa mengikuti jenjang Pendidikan Selanjutnya baik Pendidikan Kesetaraan Paket A/SD, maupun Program PKK (Pendidikan Kecakapan Kerja) atau PKW (Pendidikan Kecakapan Wirausaha) yang dulunya PKH (Pendidikan Kecakapan Hidup). Setelah itu baru berlanjut ke Paket B (Setara SMP), Paket C (Setara SMA). Dengan bersinergi dengan berbagai stake Holder yang ada seperti : Tokoh Desa, Kelihan Banjar Adat, Kelihan Banjar Dinas, Penyuluh Agama, Penyuluh Bahasa Bali maupun masyarakat lainnya yang Peduli Pendidikan, Optimis Karangasem akan Melek Aksara akan terwujud. 
I Wayan Mertayasa yang juga Pamong Bantu di SP SKB Kabupaten Karangasem, sangat mengapresiasi kesadaran masyarakat untuk kembali bersekolah. Nampak di Kabupaten Karangasem kini bermunculan Lembaga-lembaga Pendidikan Formal maupun Non Formal yang memiliki tujuan dan Visi, misi yang sama yaitu meningkatkan SDM Kabupaten Karangasem. 
Tidak hanya itu, I Wayan Mertayasa mengakui, dirinya melalui Lembaga dan organisasi yang dikelola tengah menjalin MOU dengan berbagai instansi untuk menunjang Program Pendidikan yang Ia selenggarakan. Antara lain dengan Kementerian Agama dalam upaya membangun Pendidikan Pasraman. Pendidikan Pasraman adalah sebuah Lembaga di bawah Kementerian Agama, Dirjen Bimas Hindu yang diberikan kesempatan untuk menyelenggarakan kegiatan Pendidikan meliputi : Pratama Widya Pasraman (Jenjang PAUD), Adi Widya Pasraman (Jenjang SD), Madyama Widya Pasraman (Jenjang SMP), Utama Widya Pasraman (Jenjang SMA) dan Maha Widya Pasraman (jenjang PT). Tidak hanya Pasraman Formal, kini masyarakat juga diberikan akses untuk mengelola Pasraman Non Formal yang waktu pelaksanaannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan belajar di masyarakat. 
Sedangkan untuk Jenjang pemberian Life skill, I Wayan Mertayasa juga membangun LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan) di bawah Kemdikbud, dan LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) di bawah Kemnaker. I Wayan Mertayasa bersama teman-temannya membangun DIC (Dewata International College) yang bergerak di Bidang Pariwisata. DIC dibangun di wilayah Banjar Singarata, Desa Rendang, Kabupaten KArangasem yang merupakan Kampus Pariwisata satu-satunya di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.
I Wayan Mertayasa, Konseptor Amertha Yulia Ganesha kini tengah berupaya mengembangkan Kepeloporan Pendidikan di beberapa wilayah di Kabupaten Karangasem. Adapaun Daerah yang sudah dijajagi dan menjadi Fokus kegiatan antara lain : Desa Pempatan, Kecamatan rendang, Kabupaten Karangasem, Br. Singarata, Desa Rendang, Kabupaten Karangasem, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Desa Seraya, Kecamatan Karangasem, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, dan Jalan Veteran Jalur 11, Kecamatan Karangasem, Kabupaten KArangasem.
Semakin banyak bisa mengembangkan program belajar dan melibatkan stake holder maka percepatan pengentasan buta aksara di Kabupaten Karangasem akan segera bisa diwujudkan. I Wayan Mertayasa juga sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan baik di tingkat Lokal maupun Nasional. Beberapa penghargaan yang diperoleh antara lain: 
1) Penerima Anugerah Aksara tahun 2017 dari Kemdikbud RI;
2) Penerima Penggerak Wirausaha Muda tahun 2014 dari Kemenpora RI;
3) Pengelola PKBM Berprestasi dari Kemdikbud RI tahun 2018;
4) Pengelola Taman Bacaan Masyarakat Berprestasi dari Kemdikbud RI tahun 2019;
5) Tutor Kesetaraan Berprestasi dari Kemdikbud RI tahun 2017;
6) Guru Berprestasi dan Berdedikasi dari Disdikpora Tahun 2016;

Itulah beberapa capaian I Wayan Mertayasa di Jalur Pendidikan. Semoga bisa menginspirasi!!
 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH RAJA KARANGASEM

CONTOH PROPOSAL PENGAJUAN PROGRAM TAHUN 2019 (PKBM AMERTHA YULIA GANESHA)

GATRA ARTIS BALI : TISON KEMBALI DENGAN JAJE SUMPING